UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
26 Januari 2012 | 09:05:49 WIB
Memilih Calon Abdi Masyarakat - Renungan Untuk Para Kandidat
Ditulis Oleh : Darus Altin
MENJELANG pemilihan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 23 Februari 2012 nanti, keempat kandidat gubernur gencar melakukan pencitraan diri. Di sini dapat terlihat, apakah demokrasi berjalan baik atau tidak. Kerja keras dan kerja cerdas tentunya menjadi suatu keharusan bagi kandidat dalam mengambil hati rakyat sehingga mereka dipilih untuk menjadi wakil sebagai pemimpin rakyat nantinya di pemerintahan.
- Pertanyaan pertama bagi Calon Pemimpin Babel Periode 2012-2017 adalah apakah mereka yang terpilih adalah mereka yang benar-benar dicintai dan diharapkan untuk kemajuan Negeri Serumpun Sebalai ini?
- Pertanyaan kedua, adalah apakah rakyat yang memilih pun apakah benar-benar telah dipilih sebenar-benarnya sebagai rakyat Babel ataukah rakyat untuk golongan atau kalangan tertentu saja?
- Pertanyaan ketiga, hendaknya menjadi bahan dan sumbangsih tindakan ke depan adalah apakah mereka yang terpilih nantinya dapat menjalankan amanah rakyat, yakni untuk sebuah tujuan Kesejahteraankah atau semata-mata murni untuk mendapatkan kekuasaan?.
Kesejahteraan atau Kekuasaan?
Mengutip wikipedia, ada tiga istilah yang berkaitan dengan Kata Kesejahteraan, diantaranya adalah, berdasarkan istilah umum, sejahtera atau kesejahteraan menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia yang dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Kedua, dalam istilah ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera memiliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial. Dan yang ketiga adalah menurut kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara sejahtera.
Dari ketiga istilah di atas, sebenarnya kesejahteraan yang terpenting bagi masyarakat Babel adalah bagaimana memenuhi kebutuhan "perut" yang wajib terpenuhi. Tentunya kesejahteraan yang inilah pertama sekali hendaknya tercapai. Apakah tujuan ini yang hendak dicapai para kandidat?. Karena pada prinsipnya Babel, adalah karakter masyarakat yang tidak terlalu banyak menuntut yang berlebihan sebelum kebutuhan mendasar mereka terpenuhi.
Sedangkan jika kita berbicara Kekuasaan menurut (Miriam Budiardjo,2002) adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh. Dari kata kekuasaan itu sendiri dapat disimpulkan bahwasannya kekuasaan merupakan salah satu sarana dan cara sebenarnya untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan Pilkada Gubernur Babel 2012 ini, seyogyanyalah sarana atau cara tersebut dapat digunakan semata-mata untuk kesejahteraan rakyat Babel.
Kekuasaan merupakan suatu kewenangan yang mana lingkup dan tanggung jawab kewenangan diatur berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini jika menjadi Pekerjaan Rumah tentunya siapapun nantinya yang dipilih dan terpilih sebagai Pemimpin Rakyat Babel nantinya merupakan wakil kita di pemerintahan, dia merupakan abdi negara dan abdi masyarakat. Jadi, memang kekuasaan tertinggi seharusnya dan selayaknya benar berada di tangan rakyat sesuai teori dan kenyataannya.
Untuk itu, jika mereka memang merupakan abdi bagi kita selaku masyarakat berarti murni mereka membantu kita sebagai yang dilayani. Sudah sampai di sinikah para calon Abdi Negara dan Abdi Masyarakat kita memikirkan hal tersebut?
Semoga ini dapat menjadi bahan renungan bagi para kandidat yang nantinya akan dipilih oleh kita selaku Warga Negara yang murni mempunyai hak pilihnya langsung pada Pemilihan Kepala Daerah, khususnya Pemilihan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.(*)
Bangkapos - Rabu, 25 Januari 2012
Penulis : Darus Altin
Dosen Fakultas Ekonomi UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka