UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
02 April 2012 | 09:19:23 WIB
AYO MENULIS, MENULIS DAN MENULIS (SILAHTURAHMI KEILMUAN-Bagian 5)
Ditulis Oleh : Dwi Haryadi
Rektor Juga Sempat
Jika Rektor punya Kolom Rektor, maka kita punya kolom Opini untuk menuangkan opini kita. Seri Silahturahmi Keilmuan ini bisa digunakan siapa saja yang ingin menggunakan dan menuangkan pemikirannya melalui tulisan. Namanya juga silahturahmi, jadi menjadi ajang kita bersilahturahmi, berkomunikasi, berdiskusi, bertukarpikiran dan yang terpenting saling mengisi hal-hal positif. Apa saja bisa ditulis tentang kampus, cekedar cerita, curhat, memberi masukan, sampai kritik pedas yang konstruktif untuk kemajuan UBB.
Oya, kembali ke Rektor. Beliau kita tahu semua bagaimana tingkat kesibukannya. Namun beliau masih aktif dan sempat menulis. ini harusnya dapat memotivasi kita semua. Jadi saya pikir alasan kesibukan kerja, tidak ada waktu, dan lain-lain harusnya bukan menjadi alasan. Mungkin bukan tidak ada waktu, namun lebih kepada terjebak pada rutinitas kerja yang lama kelamaan melemahkan kreativitas dan produktivitas menulis, bahkan akademis. Berhati-hatilah terhadap anda yang sudah merasa terkena gejala ini.
Berani Menulis
Pada tulisan Silahturahmi Keilmuan bagian ketiga, saya sempat menyinggung tentang kesulitan menulis, termasuk di dunia akademik. Sudah banyak artikel bahkan buku yang membahas tentang tema menulis ini. Kiranya yang saya tulis dapat menambah informasi, meskipun sangat sederhana, singkat dan banyak cerita tentang berbagai kisah perjalanan menulis. Banyak yang memberikan makna terhadap apa itu menulis dari berbagai sudut pandang. Misalnya, menulis sebagai proses penalaran, menulis adalah bakat, menulis adalah belajar, menulis adalah simbol peradaban, menulis adalah proses berfikir, menulis adalah cara manusia memposisikan diri di dunia, menulis adalah nyawa, menulis adalah karakter diri, dan masih banyak lagi yang lain. Namun apapun itu, menulis adalah penting dan menjadi satu-satunya cara termudah untuk meninggalkan jejak kita dalam sejarah.
Hal pertama yang harus diyakini dalam menulis adalah, menulis itu tidaklah susah, sulit apalagi tidak bisa. Tetapi lebih tepatnya karena kita belum mau memulai dan membiasakannya terus menerus. Menulis dengan baik merupakan sebuah proses dan bukan barang yang langsung jadi dengan sekali atau dua kali buat, namun harus terus dicoba. Banyak orang sangat piawai berbicara, namun sulit menulis atau sebaliknya. Tetapi saya pikir keduanya sangat penting untuk dikuasai, diprofesi apapun termasuk didunia akademik.
Dalam dunia akademis, tentu semuanya pernah menulis. Mahasiswa menulis skripsi dan dosen juga harus menulis setiap membuat bahan kuliah. Dosen juga pernah menulis dijurnal, membuat laporan penelitian, atau paper untuk seminar. Jadi pada prinsipnya semua punya pengalaman menulis, tinggal mencobanya terus menerus pada media lain yang lebih luas publikasinya, seperti buku, media massa, blog, FB, dan lain-lain. Semakin luas publikasinya, maka semakin banyak yang membaca tulisan kita. Insyaallah akan semakin banyak pula manfaat dan mungkin memberikan pencerahan, karena yang kita tulis tentu berbasis ilmu, pengalaman, hal positif dan dapat berguna bagi orang lain.
Kisah Menulis
Awalnya saya tidak berani menulis tema ini, mengingat saya juga masih belajar menulis. Tetapi artikel ini lebih kepada ajakan untuk kita semua mau belajar menulis. Saya juga sama dengan kawan-kawan yang hanya punya pengalaman menulis karena tuntutan bangku kuliah, seperti buat makalah atau skripsi. Itupun kebanyakan tulisan orang daripada tulisan saya, alias banyak kutipan and footnote-nya. Menulis bisa dimana saja. Tetapi tentu tidak cukup kita hanya menulis untuk diri sendiri atau mahasiswa dikelas. Pemikiran, pengalaman, pendapat atau pengetahuan yang kita miliki penting untuk disebarluaskan sebagai bentuk transfer informasi dan pengetahuan kepada publik/masyarakat. Dengan pengalaman menulis yang sangat minim, saya memberanikan diri mengirimkan tulisan ke salah satu media massa. Alhasil, 2 bulan kemudian baru terbit. Masa penantian panjang dengan sedikit harapan.
Ada rekan saya yang juga pernah menulis. Namun karena kesibukannya, sudah sangat lama saya tidak baca tulisannya. Lalu, ada juga rekan saya yang punya niat dan semangat yang tinggi. Tetapi sayang belum pernah juga saya baca tulisannya. Mungkin memang belum waktunya atau justru belum memulainya sama sekali. Berbeda dengan rekan saya yang kini sudah diluar kampus, sudah lama dia berencana untuk menulis, mungkin sejak saya kenal dia. Alhamdulilah, dengan sedikit penantian, muncul juga ke publik. Begitulah, semua diawal memang sulit dan membuat bosan menunggunya dengan harap-harap cemas. Namun, percayalah setelah anda mencoba terus, yakinlah suatu saat berhasil. Jangan pernah menyerah. Salahsatu triknya adalah jangan terlalu lama menghilang dari peredaran dan cobalah menulis topik yang sedang hangat atau isu daerah maupun nasional. Jika sudah berhasil, maka itu akan membuka jalan kemudahan selanjutnya. Saya punya rekan, yang sepertinya tidak perlu antri. Wajar, jam terbangnya sudah panjang. Suatu ketika, sore baru diemail, besok sudah terbit. Padahal biasanya rapat redaksi menentukan apa yang terbit besok dilakukan pagi hari sebelumnya. Sepertinya saya harus banyak belajar lagi dengan rekan saya tersebut. Selamat Menulis
Penulis : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB dan Peneliti Ilalang Institute
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka