Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
22 Oktober 2023 | 20:50:54 WIB
Tim PKM-Riset UBB Ubah Tumbuhan Endemik Suku Lom Menjadi Salep yang Berkhasiat Memudarkan Bekas Luka
Merawang, UBB-- Ajang tahunan Kemendikbudristek tingkat Nasional yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2023 menjadi kesempatan bagi tim Program Kreativitas mahasisiwa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Bangka Belitung (UBB) yang diketuai oleh Rian Hidayat (Kimia) dengan anggota Arnanda Putri (Biologi) dan Desi (Biologi) serta dosen pembimbingnya yaitu Robby Gus Mahardika, S.Pd., M.Si untuk memformulasikan daun Pakcong (Psychotria viridiflora Reinw. ex Blume) sebagai sediaan salep anti scar (bekas luka).
Rian selaku ketua tim menuturkan bahwa pemilihan daun pakcong sebagai bahan dasar pembuatan salep, karena tumbuhan ini telah dimanfaatkan secara turun temurun oleh masyakat adat Bangka Belitung yaitu Suku Lom sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan luka dan penghilang koreng dengan cara menghaluskan daun muda/daun tua yang kemudian ditempelkan pada luka.
“Kandungan senyawa metabolit sekunder seperti Flavonoid, Saponin, Tanin, Alkaloid dan Terpenoid yang terkandung pada daun Pakcong berpotensi untuk memperbaiki jaringan kulit yang rusat dan mempercepat penyembuhan luka sehingga dapat memudarkan bekas luka,” ungkapnya.
Tumbuhan Pakcong
Sedangkan Arnanda mengungkapkan, sebelum membuat tanaman ini menjadi salep, tentunya sudah melakukan pengujian terlebih dahulu kepada para sukarelawan.
“Untuk menguji efektivitas salep daun pakcong tersebut, kami melakukan pengujian secara in vivo yang telah mengikuti layak etik dengan No. 098/EC/KEPK-PKP/VI/2023 dengan menggunakan sukarelawan sebanyak 10 orang. Pengolesan salep dan pengamatan bekas luka dilakukan selama 2 minggu,” Ujar Arnanda.
Desi juga menambahkan, dari hasil pengujian tersebut, ternyata salep pakcong yang diformulasikan tidak menimbulkan kemerahan, gatal-gatal bahkan iritasi terhadap kulit sukarelawan. Selama 2 minggu pengamatan terhadap bekas luka juga mengalami pemudaran secara warna dari yang berwarna cokelat tua menjadi cokelat muda. Selain itu, diameter bekas luka juga mengecil seiring pengolesan salep.
“Salep yang diformulasikan memiliki mutu yang baik karena sesuai dengan standar pembuatan salep yaitu salep yang baik harus memiliki ciri organoleptis berbentuk semi padat, tidak berbau tengik, tidak berubah warna dan bau dalam penyimpanan. Salep yang baik juga harus homogen, pH sesuai SNI 16-6946.2-1998 berkisar 4,5-7, dan memiliki rentang daya sebar 5─7 cm. Dari semua kriteria tersebut, salep pakcong yang diformulasikan memenuhi setiap kriterinya,” ungkap Desi.
Olahan Tanaman yang telah dijadikan salep
Robby selaku dosen pendamping mengatakan bangga karena melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa dari Kemendikbudristek dapat merealisasikan kreativitas dan inovasi dari mahasiswa Universitas Bangka Belitung untuk memanfaatkan potensi lokal Bangka Belitung dalam menjawab permasalahan yang ada disekitar masyarakat.
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi