Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
19 Desember 2023 | 21:30:48 WIB
Menjadi 5 Besar Kampus Informatif Nasional 2023, Rektor UBB Terima Penghargaan di Istana Wakil Presiden RI
Jakarta, UBB-- Menjadi peraih penghargaan lima besar sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan klasifikasi badan publik terinformatif secara nasional dalam ajang anugerah keterbukaan informasi publik tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP), Rektor Unversitas Bangka Belitung (UBB) Prof. Ibrahim terima penghargaan langsung di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia yang bertempat di Jalan Kebon Sirih No.14 Jakarta, Selasa (19/12/23).
Perolehan UBB menjadi kampus terinformatif pada tahun ini merupakan kali ketiganya dalam meraih predikat klasifkasi terinformatif sejak dua tahun lalu dan mengalami peningkatan yang sangat signitifikan. Dimana pada tahun sebelumnya berada pada posisi ke-16 sedangkan pada tahun ini melesat menjadi 5 besar dengan perolehan skor 98,13.
Adanya pemberian penghargaan ini, berangkat dari indikator yang dievaluasi oleh KIP, diantaranya juga ada inovasi dan komitmen untuk penguatan pengelolaan informasi. Disampaikan ketua KIP Donny Yoesgiantoro bahwa monitoring dan evaluasi tahun ini dilakukan kepada 369 (tiga ratus enam puluh sembilan) Badan Publik yang meliputi Kementerian, Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Lembaga Non Struktural, Pemerintah Provinsi, Badan Usaha Milik Negara, Perguruan Tinggi Negeri, dan Partai Politik.
Dengan adanya pencapaian tersebut, Rektor UBB Prof. Ibrahim dan sekaligus sebagai atasan Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) merasa bersyukur bahwa dengan adanya kenaikan indikator penilaian pada tahun ini, justru membuat UBB menjadi lima besar dalam kategori perguruan tinggi negeri terinformatif secara nasional.
“Alhamdulillah UBB berhasil naik peringkat dari 16 pada tahun lalu ke posisi 5 pada tahun ini. Kenaikan ini signfikan mengingat indikator penilaian sendiri mengalami peningkatan proses dan indikator. Secara nasional, UBB mencatatkan diri pada posisi 5 secara nasional diantara semua kampus di Indonesia dan kita bisa menyelip diantara PTN-PTN besar serta ternama,” ujar guru besar ilmu politik UBB tersebut.
“Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama tim PPID yang telah bekerja keras dalam beberapa bulan ini untuk memenuhi persyaratan yang diminta. Ada juga proses uji paparan dan kemudian visitasi. Ini adalah kerja keras semua meski kami menyadari bahwa ini hanyalah bonus dari pencapaian pemenuhan indikator, bukan target utama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Ibrahim menyampaikan bahwa menjadi sebuah kehormatan ketika dalam penyerahan penghargaan ini bisa disaksikan langsung oleh wakil presiden.
“Anugerah yang kami terima dari Komisi Informasi Pusat dan diserahkan dengan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden di Istana Negara adalah sebuah kehormatan. Paling tidak, kami bisa setor nama di jajaran nasional agar tercatat secara simbolik dalam program berkelas nasional,” pungkas beliau.
“Ke depan, kami tentu harus semakin meningkatkan inovasi dan kualitas layanan agar bisa mempertahankan prestasi tersebut. Selain soal anugerah, terpenting bahwa aspek pemenuhan indikator tercapai dan ini harapannya meningkatkan kualitas layanan informasi kampus,” harapnya.
Sementara itu, Dr. Dwi Haryadi selaku Wakil rektor III Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Kerjasama yang sekaligus menjadi ketua PPID UBB menyebutkan ini sebagai sebuah berkah bersama. Terlebih lagi, UBB mampu mempertahankan kategori kampus informatif dari tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah UBB kembali meraih prestasi dan bisa mempertahankan sebagai Kampus Informatif yang sudah diraih 2021 dan 2022. Ini semua berkah kerja kolaborasi antara PPID UTAMA dan PPID Pelaksana disemua unit kerja, serta komitmen kuat dari pimpinan,” ujarnya.
“Kita sudah melewati semua tahapan monev baik pengisian borang aplikasi e-monev, lanjut lolos ketahapan paparan Rektor dan terakhir ada visitasi dari komisioner KIP. Semua kita lalui dengan kerja dan komitmen bersama dengan peringkat 5 Nasional berada diantara kampus-kampus senior,” tambahnya.
Dwi Haryadi juga mengungkapkan bahwa dengan adanya capaian ini tentunya harus ada Upaya untuk mempertahankannya dengan terus menjaga kualitas layanan dan melakukan berbagai macam inovasi dalam keterbukaan informasi publik.
“Capaian ini memang tidak mudah tetapi dengan kolaborasi kita bisa meraihnya dan kini berada diperingkat 5 yang tentu minimal harus dipertahankan dan lebih baik jika bisa naik peringkat ditahun 2024. Caranya tentu saja dengan tetap menjaga kualitas pelayanan informasi publik ditingkat PPID Utama maupun pelaksana, dan kedepan melakukan inovasi yang semakin mempermudah akses dan kualitas informasi bagi publik dengan berbagai platform,” tutur warek III tersebut.
Dirinya berharap kedepan tentu saja tidak berpuas diri dengan Raihan saat ini karena yang sulit itu mempertahankannya. Oleh karena tetap terus berbenah dan belajar serta melakukan banyak inovasi pelayanan informasi publik.
Melalui penyampaian laporannya, ketua KIP Donny Yoesgiantoro menyebutkan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023 merupakan kegiatan yang ke 13 kalinya.
“Pada tahun ini, jumlah Badan Publik yang mendapatkan kualifikasi informatif berjumlah 139 (seratus tiga puluh sembilan) atau 37,7% dari 369 (tiga ratus enam puluh sembilan), naik secara signifikan dari tahun 2022 yaitu 122 (seratus dua puluh dua) badan publik dari 372 (tiga ratus tujuh puluh dua),” sebutnya.
Meskipun demikian, masih terdapat 174 (seratus tujuh puluh empat) Badan Publik yang kami nilai belum mematuhi tata Kelola keterbukaan informasi sehingga kami beri predikat kurang dan tidak informatif,
Sebagai penutup dari laporan, dirinya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan badan publik yang telah berpartisipasi dan berkomitmen terhadap Keterbukaan Informasi Publik. Semoga kedepannya, kerjasama yang telah terjalin baik selama ini akan dapat lebih ditingkatkan. (Humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi