Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
31 Januari 2024 | 16:13:06 WIB
UBB Kukuhkan Guru Besar Perempuan Pertama
Prof. Eris berfoto bersama keluarga dan senat UBB
Merawang, UBB—Universitas Bangka Belitung (UBB) berhasil melahirkan guru besar perempuan pertama dan sekaligus guru besar yang kedua setelah Prof. Ibrahim yang dikukuhkan pada tahun lalu. Guru besar kali ini berasal dari Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan (FPPK) dengan bidang ilmu pemuliaan tanaman yaitu Prof. Dr. Eries Dyah Mustikarini.
Prof. Eris resmi menjadi guru besar tertanggal 01 November 2023 dengan angka kredit 881,92 berdasarkan surat keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI nomor 68055/M/07/2023.
Dalam agenda pengukuhan guru besarnya, Prof. Eris menyampaikan pidato yang berjudul potensi sumber daya genetik sebagai penopang program diversivikasi, kemandirian dan ketahanan pangan nasional, yang bertempat di halaman Gedung Rektorat UBB.
Pengembangan pemuliaan tanaman merupakan bidang yang diminati, pelajari, teliti, praktikkan, kembangkan, dan sebar-luaskan selama ini membuat dirinya berfikir bahwa ada potensi dari tanaman untuk ketahanan nasional.
“Kekayaan Sustainable Development Goals (SDG) di Indonesia perlu untuk dilakukan pengelolaan secara optimal agar memberikan kebermanfaatan lebih besar bagi masyarakat dengan cara pengembangan potensi spesifik lokasi agar daya tubuh perkembangan dan produksinya maksimal sehingga mampu mewujudkan kedaulatan pangan,” sebutnya dalam pidato pengukuhan, Rabu (31/01/24).
Menurutnya, erosi SDG dapat dicegah dengan penerapan program diversifikasi pangan, dimana setiap daerah melakukan pengelolaan sdg masing-masing agar dapat dibudidayakan kembali secara optimal oleh petani dan diterima oleh masyarakat sebagai alternatif bahan pangan selain beras.
Program pemuliaan tanaman diharapkan mampu meningkatkan kualitas dari plasma nutfah yang telah diseleksi secara genetik sehingga menjadi varietas baru baik unggul atau hibrida yang memiliki nilai kebermanfaatan lebih tinggi bagi petani dan Masyarakat.
Lebih lanjut, penciptaan produk baru yang berdaya saing yang berasal dari SDG lokal diharapkan mampu meningkatkan kecintaan dari semua kalangan akan bahan pangan dari produk lokal sehingga wilayah-wilayah di Indonesia lebih mandiri pangan dan mampu menciptakan ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Rektor UBB Prof. Ibrahim yang sekaligus menggukuhkan Prof. Eris mengapresiasi atas pencapaian yang telah diraihnya sebagai guru besar perempuan pertama di UBB.
“Bagi kami di UBB pengukuhan guru besar merupakan sebuah kehormatan, karena paripurnalah jabatan bagi seorang dosen dengan memperoleh jabatan tertinggi dalam bidang keilmuaannya sebagai professor. Ini adalah cita-cita bagi semua dosen yang berkarir sebagai pendidik,” ungkapnya.
“Alhamdulillah, semenjak UBB berdiri 17 tahun dan 13 tahun ditetapkan menjadi Universitas Negeri, UBB telah menorehkan berbagai prestasi,” tambahnya.
Melalui sambutannya, Ibrahim juga berpesan kepada yang hadir untuk menjadi pembelajar Istimewa.
“Saya menyebut sebagai pembelajar yang istimewa karena banyak orang yang tidak bisa menyelesaikan dan menuntaskan prosesnya sebagai seorang dosen sampai pada jabatan yang tertinggi. Bukan karena persoalan tidak punya kapasitas tetapi mungkin cara kita untuk mengelolanya yang berbeda,” pungkas beliau.
Selain itu, menurut Ibrahim sebagai seorang pembelajar Istimewa kita harus terus mendeliver keilmuan kepada anak didik dan lingkungan masyarakat serta untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan.
Dalam agenda pengukuhan Prof. Eris, acara dibuka langsung oleh ketua senat Dr. Devi Valeriani dan turut mengundang Forkopimda di Provinsi Bangka Belitung. (ILA)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi