UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
24 Maret 2009 | 15:32:17 WIB
Mengapa Ibu, Wanita, Perempuan harus Sehat
Ditulis Oleh : Admin
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap rang hidup produktif secara sosial dan ekonomis . (UU no.23/1992 tentang Kesehatan ). Kesehatan adaalah kebutuhan dasar dan modal utama untuk hidup,sehingga kesehatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Tetapi kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau mampu memiliki derajat kesehatan yang memadai.
Kaum wanita yang merupkan bagian dari penduduk Indonesia ternyata masih belum mampu mencapai tingkat kesehatan yang kita harapkan. Hal ini tidak lepas dari tingkat pendidikan kaum perempuan yang sebagian besar masih rendah. Mengapa sampai terjadi demikian ? Hal ini karena adanya diskriminasi gender pada bidang pendidikan. Masih ada nilai-nilai budaya yang menomorduakan wanita ,maka anak perempuan umumnya tidak sampai sekolah yang setinggi-tingginya. Akibat dari pendidikan yang rendah maka ketrampilannya terbatas dan hanya bisa bekerja dengan upah yang rendah.
Karena pendidikan yang rendah , maka pengetahuan tentang hidup sehat, kebersihan pribadi, kebersihan lingkungan, makanan yang bergizi, juga kurang sekali, terutama kemampuan hidup sehat untuk dirinya sendiri.
Karena di pedesaan umumnya seorang ibu bekerja berat dari pagi sampai malam, pekerjaan di rumah tangga,cuci, masak, mengumpulkan kayu bakar, mengambil air, mengasuh anak, membersihkan rumah, sampai melayani suami pada malam harinya, sungguh aktivitas sehari-hari yang sangat berat bagi seorang ibu rumah tangga. Di tambah pekerjaan di ladang/sawah atau di pabrik atau di pasar atau di masyarakat dan karena kurang memperhatikan kesehatannya ,akibatnya mengalami gangguan kesehatan. Wanita di perkotaan yang beban pekerjannya cukup tinggi pun rentan terkena gangguan kesehatan, kalau tidak melakukan upaya pencegahan.
Padahal kita tahu bahwa :
- Modal paling beharga dari suatu bangsa adalah penduduknya.
- Jumlah penduduk wanita di negara kita lebih banyak dari separuh jumlah seluruh penduduk dan menjadi sasaran mayoritas program kesehatan.
- Ibu/wanita punya peranan penting sebagai pemelihara kesehatan keluarganya, terutama anak-anak yang semuanya masih dalam asuhan Ibu.
- Ibu/wanita punya peranan besar(menentukan) dalam meneruskan nilai-nilai kebersihan dan hidup sehat di rumah.
Jadi wanita mempunyai peranan sentral dalam menentukan kualitas generasi penerus dan kualitas keluarga. Selain itu, kesehatan juga akan sangat mempengaruhi kualitas hidup wanita itu sendiri. Kualitas hidup dipengaruhi oleh antara lain kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Oleh karena jumlah kaum wanita sangat besar dan perannya yang penting dalam pembangunan bangsa,maka salah satu modal penting yang harus kita miliki adalah derajat kesehatan yang memadai bagi kaum wanita.
Wanita yang sehat mempunyai kesempatan untuk memenuhi semua potensi yang ada dalam dirinya. Di samping itu,dia akan mempunyai bayi yang lebih sehat, mampu merawat keluarga dengan lebih baik lagi, dan mampu menyumbang lebih banyak dalam masyarakat. Bila wanita sehat,maka masyarakatpun juga akan sehat.
Beban wanita yang punya peran majemuk ini sudah terlalu banyak. Tantangan terbesar dari upaya memampukan wanita untuk hidup sehat ialah bagaimana bisa meneruskan pesan utama ini bagi semua ,khususnya kaum pria yang punya kesempatan dan peluang lebih besar dalam mengemban tanggung jawab ini. Karena itu untuk mengubah keadaan,ke arah tercapainya Indonesia Sehat 2010, harus diupayakan sungguh-sungguh oleh semua pihak bukan hanya wanita dan ibu rumah tangga,tetapi juga kaum pria sebagai kepala keluarga, Pemerintah dan masyarakat agar Wanita Sehat. Atas pertimbangan semua itu, marilah kita cipatakan suatu kondisi yang memungkinkan wanita itu diperhatikan dan memperhatikan kesehatan dirinya. Diperlukan adanya informasi, pengetahuan dan pelayanan yang memadai bagi wanita untuk hidup sehat. ***
Baca juga Artikel tentang Wanita, Perempuan atau Ibu Lainnya :
Written By : Astrini :ws.01
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka