UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
28 Mei 2009 | 14:17:53 WIB
Potret Perpustakaan dan Pustakawan di Babel
Ditulis Oleh : Admin
BILA merujuk pada pentingnya keberadaan sebuah perpustakaan. Maka kita perlu mengetahui dulu apa itu perpustakaan. Sehingga pada saatnya nanti peran perpustakaan sebagai salah satu komponen penyelenggaraan pendidikan dapat terpenuhi. Dalam konteks Undang- Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, dijelaskan perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku, guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, informasi dan rekreasi para pemustaka.
Melihat arti perpustakaan tersebut, tentu kita layak mengatakan kehadiran sebuah perpustakaan sangat penting. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis perpustakaan seperti, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum Daerah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perpustakaan Khusus. Semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mencerdaskan anak bangsa.
Saat ini, fenomena perpustakaan digital mulai ramai diperbincangan. Konsep ini lahir akibat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat berubah, bisa dibilang perubahan berlangsung dalam hitungan detik.
Sehingga perpustakaan perlu mengambil langkah strategis agar tidak ketinggalan dengan kemajuan arus informasi tadi. Sekarang, hampir seluruh perpustakaan di Indonesia memiliki situs sendiri yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang ada di seluruh dunia. Mereka dapat mempromosikan koleksi dan kegiatan apa saja yang dimiliki dan dilakukan oleh perpustakaan. Hal ini akan sangat membantu pengguna yang mempunyai kesibukan lain yang tidak mempunyai waktu untuk berkunjung ke perpustakaan, mereka cukup menggunakan fasilitas internet ditempat mereka bekerja.
Sarana Pendidikan
Di Provinsi Bangka Belitung sendiri terdapat beberapa unit perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah daerah kota dan kabupaten. Diantaranya, Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bangka, Perpustakaan Umum Kota Pangkalpinang, serta Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung. Ditambah lagi dengan keberadaan beberapa Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi.
Adanya keinginan pemerintah Provinsi Bangka Belitung untuk membangun perpustakaan provinsi merupakan sebuah langkah maju dan ini perlu didukung oleh semua pihak, sehingga nantinya dapat tercipta masyarakat cerdas.
Keberadaan perpustakaan provinsi dapat menjadi sebuah ciri khas tersendiri bagi sebuah provinsi baru yang berusia delapan tahun.
Selanjutnya, semangat Pemerintah Kota Pangkalpinang, melalui Dinas Pendidikan, yang akan memprioritaskan pembangunan Perpustakaan SD dan MIN merupakan sebuah kebijakan yang sangat tepat. Artinya, peran pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan, telah memberikan perhatian yang lebih bagi pendidikan tingkat dasar. Tentunya, langkah ini dapat diikuti pula oleh pemerintah daerah lain yang ada di Provinsi Bangka Belitung, untuk dapat mendirikan perpustakaan. Apakah itu perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan daerah. Karena kecerdasan masyarakat sangat ditentukan oleh minat baca. Oleh karena itu, masyarakat sangat membutuhkan sarana yang dapat mereka pergunakan untuk membaca. Nah! sekarang kita tunggu niat baik pemerintah daerah dalam upaya memajukan pendidikan dengan membangun perpustakaan sebagai sarana pelengkap pendidikan.
Peran Pustakawan
Pustakawan,mungkin kita sendiri jarang mendengar kata tersebut. profesi pustakawan di Indonesia memang kalah tenar bila dibandingkan dengan profesi lain seperti, guru, dosen, pegawai bank maupun pengacara. Bahkan ada yang berasumsi pustakawan sebagai pegawai yang tidak bermutu yang kerjanya hanya menunggui tumpukan buku-buku. Padahal diluar negeri profesi sebagai pustakawan sangat diminati, hal ini dikarenakan mereka merasa dihargai oleh pemerintah, maka tidak salah jika profesi mereka disejajarkan dengan para peneliti, doktor bahkan guru besar sekalipun. Oleh karena itu, pustakawan harus mampu membuang stempel kutu buku yang melekat begitu lama. Semoga dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan dapat membawa perubahan bagi kehidupan kalangan pustakawan di Indonesia.
Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Sehingga nantinya setiap kegiatan yang berlangsung di perpustakaan dapat berjalan dengan baik.
Peran Pustakawan dituntut untuk dapat lebih cekatan dalam membenahi sebuah perpustakaan. Di Bangka Belitung sendiri baru sekitar 15 orang yang dapat dikatakan sebagai Pustakawan dan mereka tersebar dibeberapa Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten /Kota serta beberapa Perguruan Tinggi. Selebihnya merupakan lulusan dari bidang ilmu lain yang ditempatkan di Perpustakaan.
Memang patut disadari tingkat lulusan tenaga pustakawan sendiri di Indonesia sangat sedikit hanya ada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang membuka diri pada ilmu ini. Secara geografis penyebaran pustakawan juga tidak merata. Di pulau Jawa terdapat 1.092 orang pustakawan. Di pulau Sumatera bercokol 524 orang pustakawan. Di pulau Kalimantan terdapat 208 pustakawan. Pulau Sulawesi dihuni oleh 427 orang pustakawan.
Dengan demikian tidak salah jika ada yang menyebutkan profesi pustakawan merupakan sebuah profesi yang langka. Hal ini mungkin bisa saja diakibatkan oleh sedikitnya lulusan Sarjana Perpustakaan atau Ahlimadya Perpustakaan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, sudah saatnya Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dapat memberikan perhatian dan kesempatan yang lebih kepada alumni ilmu perpustakaan baik tingkat Diploma ataupun sarjana untuk dapat mengelola perpustakan secara profesional sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Sehingga nantinya keseimbangan antara tenaga pustakawan dan keberadaan perpustakaan di Provinsi Bangka Belitung dapat terpenuhi.(*)
Tag Keyword : Perpustakaan Library Perguruan Tinggi Edukasi Informasi Riset Rekreasi Digital Teknologi Informasi Muktamarudin Fahmi
Penulis: Muktamarudin Fahmi AMd (Pustakawan Universitas Bangka Belitung)
Pernah dimuat pada Surat Kabar Bangka Pos pada tanggal 08 Januari 2009
Email : fahmi_lbry@yahoo.co.id atau muktamarudin_fahmi@ubb.ac.id
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka