UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
09 Juli 2009 | 17:09:48 WIB
Mewujudkan Babel Cerdas 2010
Ditulis Oleh : Admin
Sebagai sebuah daerah yang sedang beranjak menuju usia 9 tahun, Bangka Belitung merupakan salah satu daerah di Sumatera yang berhasil mendapatkan penghargaan WIDYAKRAMA Program Wajib Belajar 9 Tahun Berprestasi, yang diserahkan langsung oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Bapak Eko Maulana Ali pada 26 Mei 2009 yang lalu. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi daerah baru, agar dapat terus memacu semangat untuk dapat mewujudkan Babel Cerdas 2010.
Berbicara mengenai kecerdasan, sangat erat kaitannya dengan lembaga pendidikan, seperti sekolah, perguruan tinggi, maupun sarana pendukung lainnya. karena memang lembaga tersebut merupakan sarana bagi masyarakat (siswa dan mahasiswa) terutama, untuk dapat mempelajari berbagai jenis ilmu pengetahuan. Untuk mencerdasakan kehidupan masyarakat perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Sarana Pendidikan
Dalam hal ini sekolah dan perguruan tinggi. Sekolah merupakan sarana awal bagi seseorang untuk bisa melihat, mempelajari dan merasakan arti sebuah ilmu pengetahuan. Sekolah merupakan tempat ideal untuk mendidik masyarakat (siswa dam mahasiswa), agar menjadi cerdas. Disinilah dibutuhkan peran berbagai pihak, terutama untuk terus berupaya menuntaskan wajib belajar 9 tahun, demi terciptanya masyarakat cerdas dan mandiri, karena memang sekolah merupakan tempat pertama bagi masyarakat, untuk bisa belajar membaca dan
menulis sebagai langkah awal menjadi pintar.
Demikian halnya juga Perguruan Tinggi, bagi kalangan siswa yang telah selesai menempuh pendidikan di sekolah tingkat atas, pasti ada keinginan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu perguruan tinggi. Sebuah perguruan tinggi dipandang memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kecerdasan, harkat dan juga kualitas bangsa, dengan cara mencetak tenaga yang terlatih dan ahli dibidang tertentu, misalnya ahli dibidang pertanian maupun ahli di bidang perikanan, dengan tidak melupakan keluhuran akhlak serta keluasaan ilmu.
Selain itu, sebuah perguruan tinggi dapat juga memberikan sumbangsih yang berarti kepada masyarakat luas seperti, dengan adanya Penerbit Universitas (University Press) yang ikut berperan dalam upaya membangun masyarakat berbasis ilmu pengetahuan.
Karena Universty Press pasti akan menerbitkan buku ajar, buku bacaan, buku referensi, dan buku hasil penelitian. Lewat keempat jenis buku ini bisa memberikan informasi pengetahuan kepada masyarakat, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dengan realitas tentang kemajuan ilmu pengetahuan. (httpjkundharu.staff.uns.ac.id)
2. Sarana Pendukung Pendidikan
Banyak sekali lembaga pendidikan yang memiliki sarana pendukung bagi terselenggaranya pendidikan yang bermutu. Adakalanya sarana pendidikan yang ada tergabung menyatu dalam lembaga pendidikan tersebut, salah satunya adalah perpustakaan. Kita semua pasti tahu setiap sekolah maupun perguruan tinggi, pasti dan harus memiliki perpustakaan.
Kenapa harus perpustakaan? karena memang sebuah perpustakaan memiliki beragam jenis informasi yang di butuhkan dalam upaya mendukung kegiatan proses belajar-mengajar di lembaga tersebut. Informasinya pun dikelola dengan aturan-aturan tertentu, sehingga memudahkan para penggunanya untuk dapat menemukan sebuah informasi dengan mudah dan cepat.
Perpustakaan sendiri terdiri dari banyak jenis yang memiliki peran sama yakni untuk mencerdaskan masyarakat, seperti halnya perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan khusus/instansi.
Sekarang kita patut bersyukur bahwa, di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah berdiri Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Hadirnya lembaga tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dengan ilmu pengetahuan (bahan bacaan), serta dapat menjadi pembimbing bagi keberadaan perpustakaan lainnya yang ada di Babel ini.
Kalau dilihat dari keberadaan lembaga perpustakaan yang ada di Babel saat ini, masih belum merata. Saat ini Babel hanya memiliki satu unit perpustakaan Kabupaten dan kota serta provinsi. Padahal Babel memiliki enam kabupaten dan satu kotamadya. Artinya masih ada daerah, yang belum memiliki perpustakaan.
Untuk itu, kita berharap kepada pemerintah daerah agar dapat berupaya mendirikan perpustakaan terutama di daerah yang belum memiliki perpustakaan. Karena memang perpustakaan merupakan salah satu sarana dan pusat belajar (learning resource center) yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka ragam bahan bacaan yang tersedia.
Sebenarnya sejauh mana keefektifan sebuah perpustakaan dalam upaya mencerdaskan masyarakat? kita ambil contoh sederhana, keberadaan sebuah perpustakaan umum misalnya, bisa digunakan oleh semua kalangan masyarakat, untuk memanfaatkan informasi yang ada di perpustakaan tersebut.
Hal ini tentu akan membuat masyarakat tidak ragu untuk berkunjung ke perpustakaan. Masyarakat yang bekerja sebagai nelayan misalnya, akan mencari informasi (bahan bacaan) yang berhubungan dengan perikanan, pantai, informasi pengetahuan mengenai perubahan angin laut dan angin barat yang setiap saat mempunyai pengaruh terhadap para nelayan.
Disamping itu mereka juga membutuhkan bahan bacaan tentang bagaimana membuat jaring yang dapat menggaet ikan sebanyak-banyaknya.
Dengan tidak merusak pertumbuhan plankton dan sejenisnya. Informasi semacam ini diperlukan guna mengembangkan atau menambah pengetahuan nelayan. Demikian juga halnya masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada bidang pertanian.
Mereka sangat membutuhkan informasi mengenai cara memilih bibit tanaman yang baik, pemupukan dan penanggulangan hama, masa panen dan pasca panen.
Masyarakat juga bisa mempelajari bagaimana mengolah tanah pertanian dengan menggunakan teknologi, yang hasilnya sudah pasti lebih baik dari menggunakan cara tradisional.
Terlepas dari semua yang telah disampaikan diatas terlihat bahwa, masyarakat sebenarnya sangat membutuhkan berbagai macam bentuk informasi, guna mendukung dan meningkatkan ilmu pengetahuannya. Oleh karena itu, sudah saatnya kita berbuat dan memberikan dukungan bagi terciptanya masyarakat Babel yang santun, cerdas dan berakhlak mulia.
Karena memang bukan hanya pemerintah daerah saja yang harus terlibat dalam hal ini, tapi juga kita sebagai masyarakat Babel dapat berpartisipasi bagi terciptanya Babel Cerdas 2010.
Penulis : Muktamarudin Fahmi, A.Md
Pekerjaan : Pustakawan UBB
Email : fahmi_lbry@yahoo.co.id
Pernah di Publikasikan di Harian Pagi Bangka Pos Pada Tanggal 6 Juli 2009
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka