UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
30 November 2011 | 00:44:40 WIB
Dosen, Mahasiswa dan Skripsi (SILAHTURAHMI KEILMUAN-Bagian 2)
Ditulis Oleh : Dwi Haryadi
Skripsi
Menulis skripsi merupakan tahapan yang dilalui oleh semua sarjana, termasuk kita dulu. Menulis skripsi bisa susah-susah gampang atau gampang-gampang susah. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan skripsi, mulai dari keseriusan mahasiswanya, penguasaan dan waktu dosen sampai dengan pemenuhan syarat administrasi dari kampus. Diawal, mahasiswa tentu harus memenuhi syarat pengambilan skripsi, seperti telah memenuhi jumlah SKS yang sudah ditempuh dan IPK yang dicapai. Berikutnya masuk tahapan mendapatkan pembimbing. Penentuan pembimbing harus dilakukan secara selektif dan hati-hati. Karena pembimbing akan sangat mewarnai kualitas dari skripsi yang akan dihasilkan, mulai dari proposal sampai akhir.
Penentuan pembimbing minimal harus memenuhi pertimbangan beberapa hal berikut, yakni layak secara akademik dan sesuai bidang keilmuannya. Jadi sangat disayangkan jika ada pembimbing yang tidak memenuhi syarat mnimum tersebut tetapi tetap saja membimbing, apapun alasannya. Begitupula dengan pertimbangan pemerataan pembimbing skripsi terhadap semua dosen yang mengabaikan kedua hal tersebut, menurut saya sesuatu yang kurang elok dalam sebuah institusi pendidikan.
Jika syarat mnimum tersebut terabaikan, saya tidak dapat meyakini skripsi yang dihasilkan akan maksimal, terutama secara substansial. Saya sepakat adanya kombinasi dalam membimbing, terlebih dengan alasan keterbatasan SDM. Apalagi dalam perkembangan keilmuan saat ini, tidak hanya interdisipliner, tetapi sudah transdisipliner. Namun jika keduanya tidak ada yang mengusai basic-nya, maka keraguan besar akan muncul terhadap hasil skripsi yang maksimal. Saya sendiri pernah membimbing skripsi dan selalu merasa ada yang kurang meskipun masih dalam bidang saya. Mungkin itulah keterbatasan pengetahuan saya, sehingga saya juga belajar banyak dari skripsi mahasiswa.
Komunikasi yang baik antara mahasiswa dan dosen juga menentukan kelancaran dan kecepatan penyusunan skripsi. Mahasiswa sering mengeluh sulit bertemu dosen yang super sibuk. Dalam hal ini, saya pikir bimbingan tidak harus selalu tatap muka, tetapi juga bisa via email. Disatu sisi penghematan biaya bagi mahasiswa, disisi lain dosen dengan kesibukannya bisa tetap membimbing dengan baik. Namun demikian, sesekali tetap harus tatap muka terutama untuk substansi penting skripsi. Terakhir, tentang ujian skripsi. Saya berpendapat, minimal penguji skripsi harus 3 orang, yakni pembimbing utama, dosen penguji metodelogi dan penulisan, dan dosen penguji yang kompeten dengan masalah dalam skripsi. Dengan syarat minimal tersebut, paling tidak skripsi tersebut lulus ujian dengan metodologi yang sesuai dan bagus secara substansi. Terakhir dan saya hampir lupa, perilaku plagiat harus dibuang jauh-jauh oleh dosen maupun mahasiswa dalam setiap pembuatan skripsi dan karya ilmiah lainnya.
Penulis : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB dan Mahasiswa PDIH UNDIP
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka