UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
17 Januari 2012 | 08:53:11 WIB
ENAM ALASAN GOLPUT MENGECIL
Ditulis Oleh : Ibrahim
Pertama, para kepala daerah di kabupaten/kota akan mengerahkan kekuatan pemilih di daerah masing-masing. Para kepala daerah dan mantan ini memiliki dukungan yang jelas dan ini sekaligus menjadi akar wilayah.
Kedua, masyarakat pemilih memiliki kepentingan secara langsung terhadap hasil pemilihan gubernur karena jika kepala daerah yang berangkat dari satu kabupaten/kota terpilih, maka para pemilih akan dapat lebih berdekatan dengan pengambil kebijakan. Situasi berbeda jika yang terpilh adalah orang-orang yang tidak secara personal dekat dengan pemilih. Dalam hal ini, masyarakat akan lebih bersemangat untuk menyalurkan hak suaranya.
Ketiga, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, dan sebagainya akan berpikir sama dengan pemilih kebanyakan dan pada akhirnya akan bergerak lebih aktif untuk mensosialisasikan kandidat terdukung. Pergerakan ini positif untuk membangun jumlah partisipasi pemilih.
Keempat, vis a vis kandidat yang berbeda dalam hal kebijakan pertimahan berpotensi membuat para pendukung bergerak lebih massif. Mereka yang pro pada penambangan inkonvensional berkepentingan untuk mendukung kandidat yang dianggap pro pada pertimahan demikian, sementara mereka yang kontra juga berkepentingan untuk mensosialisasikan potensi kebijakan yang akan berubah pasca transisi kekuasaan.
Kelima, politik uang dan barang akan membuat angka golput semakin mengecil. Sepertinya setiap kandidat akan mengucurkan dana besar dalam Pilgub kali ini. Uang dan barang akan merangsang pemilih untuk tidak apatis, bergerak menyalurkan suara, dan menentukan pilihan walau di tengah keraguan.
Keenam, pertarungan kali ini nampaknya akan menjadi pertarungan "habis-habisan". Bagi incumbent, Pilgub kali ini akan menjadi pertarungan antara "pensiun dini" atau karir yang akan lebih meningkat setelahnya. Jika menang, incumbent pun tampaknya akan berpikir karir yang lebih tinggi, sementara jika kalah, karirnya akan berhenti. Sementara bagi Zul, Yusroni, dan Darmansyah, pemilihan kali ini akan menempatkan mereka dalam posisi kritis. Menang menuju Air Item, kalah menuju peraduan. Bagi Yusron, Hudar, Justiar, Pilgub kali ini tidaklah begitu berpengaruh karena mereka sudah memiliki riwayat tereliminasi. Bagi Rustam sendiri, Pilgub kali ini barangkali sebatas coba-coba.
Apapun alasan atas peningkatan partisipasi pemilih kali ini, apresiasi tetap menjadi penting. Ini positif bagi penghayatan demokrasi. Saya cuma mewanti-wanti, jangan sampai angka golput yang mengecil ditutupi oleh penggelembungan suara di hari H. Jangan sampai pemilih sudah dibanderol sebelum masuk bilik suara, walau di sana misteri masih menjadi angka-angka bisu.
New Analysis (Bangka pos, 16 Januari 2012)
Penulis : Ibrahim
Dosen FISIP UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka