Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
10 Agustus 2023 | 14:24:17 WIB
31 Mahasiswa UBB Ikuti MBKM Dikti 2023
Merawang, UBB-- Bertempat di Balai Besar Peradaban (BBP) gedung rektorat Universitas Bangka Belitung (UBB), sebanyak 31 Mahasiswa UBB resmi mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2023.
Hal itu mengingat telah dilakukan acara pelepasan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UBB Dr. Nizwan Zukhri, M.M., pada Selasa (08/08/23).
Mahasiswa yang terdiri dari berbagai jurusan dan fakultas ini, terbagi dalam berbagai program MBKM dimana satu orang mengikuti Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), tiga orang program Kampus Mengajar, 12 pada program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB), dan 15 mengikuti program Petukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Rektor UBB Prof. Ibrahim, M.Si. menyampaikan dengan adanya program MBKM ini, baik di desain oleh Dikti dan Mandiri UBB tentu hakikatnya adalah bagaimana para mahasiswa dapat menambah pengetahuan selama ini di asah di kelas, inilah kesempatan para mahasiswa untuk mengasah dan mengaplikasikan di lapangan.
“Pak Nadiem selama ini membahasakan MBKM yang beranekaragam itu sebagai belajar di daerah yang sesunguhnya. Bisa diibaratnya jika selama ini belajar di kolam renang dan sekarang belajar di sungai sesungguhnya yang mungkin banyak tantangan seperti adanya buaya dan hewan lainnya. Buaya disini diartikan sebagai lingkungan, teman kerja, atmosfir dan hal lainnya yang semakin beragam,” jelasnya.
Ibrahim menambahkan, MBKM juga mendorong penguatan Soft Skill dan itu diperoleh dari komunitas, lingkungan, dan sensitifitas kita yang tidak kita jumpai pada aktivitas keseharian kita.
“Ketika berada dilingkungan baru tentunya para mahasiswa membutuhkan sensitifitas. Dibutuhkan kerjasama dengan orang lain, dibutuhkan kemampuan untuk bisa berdialog dan berkomunikasi yang baik dengan lingkungan yang baru,” pungkasnya.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (BAKK) UBB Hesty, M.Pd. menyampaikan bahwa MBKM Dikti 2023 ini cukup banyak di ikuti oleh mahasiswa, terebih lagi hal itu mengingat telah berakhirnya pandemi covid yang sebelumnya dilakukan secara online.
“Dengan mahasiswa berjumlah 31 orang ini menandakan bahwa saat ini cukup banyak mahasiswa yang mengikuti MBKM Dikti pada tahun ini. Harapan kami tentunya para mahasiswa nanti bisa melaksankan semua tugas dengan baik dan kami juga mengharapkan dukungan dari dosen pebimbing semoga ditahun yang akan datang mahasisiwa yang akan mengikuti program MBKM akan semakin banyak dan baik lagi,” ungkapnya.
Sedangkan, Nur Kushnul salah satu mahasiswa Jurusan Akuntansi yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tujuan Sorong menyampaikan alasan mengikuti program ini adalah dengan adanya MBKM tentunya menambah berbagai pengalaman nantinya.
“Bisa mendapatkan teman dari berbagai daerah, belajar adat budaya dari berbagai daerah, cara pembelajaran di tempat tujuan nanti yang mungkin berbeda dari yang saya peroleh selama ini, ditambah lagi untuk mengenal lingkungan dengan berbagai macam keindahan alamnya merupakan tujuan dengan mengikuti program MBKM ini,” sebutnya.
Sebagai penutup, Nur Khusnul menyampaikan kepada mahasiswa lain yang mungkin akan mengikuti program MBKM di tahun akan datang untuk terus berupaya dan punya keinginan kuat untuk mengikuti program ini.
“Bagi teman lain yang akan mengiktui MBKM di tahun depan untuk terus mempersiapkan diri dan harus punya keinginan kuat agar dapat mencapai apa yang di inginkan dari berbagai macam program yang ada,” tutupnya.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga terdapat beberapa testimoni dari mitra kampus UBB, Alumni MBKM dan berbagai sambutan yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa UBB yang mengikuti MBKM. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemukulan gong oleh Warek I Dr. Nizwwan Zukhri, M.M. (Humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi